Kolaborasi Chandra Asri Group dengan DLH Cilegon dalam Program Kelola Sampah Ekonomi Sirkular di Sekolah

Suasana simulasi pemilahan sampah di SMPN 7 Kota Cilegon.

BANTENESIA.ID, CILEGON – PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), Perusahaan solusi kimia dan infrastruktur terkemuka di Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon, menggelar edukasi dan simulasi pemilahan sampah di SMPN 7 Kota Cilegon, Senin (9/9/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kolaborasi Kelola Sampah Ekonomi Sirkular (KOLASE) inisiasi DLH Kota Cilegon, bertujuan mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan dengan melibatkan seluruh warga sekolah, termasuk siswa, orang tua, petugas kantin, dan guru, dalam memahami prinsip-prinsip ekonomi sirkular sebagai solusi penanganan sampah.

Melalui program KOLASE, siswa diajak memilah sampah dari sumbernya dan memahami mekanisme pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, dimana setiap sampah yang terkumpul dikonversi menjadi nilai rupiah yang tersimpan di Bank mitra. Selain itu, KOLASE juga mendukung inisiatif Sekolah Sehat, yang digalakkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Kesehatan, dengan membangun ekosistem pengelolaan sampah yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi sekolah.

Program KOLASE dimulai sejak akhir tahun 2023, dengan SMPN 5 Cilegon sebagai pilot project, dengan dukungan dari Chandra Asri Group dan Bank Sampah Digital (BSD). Hingga saat ini, program ini telah diperluas ke sekolah-sekolah lain di Kota Cilegon, termasuk SMPN 5, SMPN 7, SMPIT Al Hanif, dan SDN Kedaleman II, sebagai bagian dari komitmen pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah hingga 70% pada tahun 2025 dan mendukung tujuan nasional Indonesia untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Circular Economy and Partnership Manager Chandra Asri Group, Nicko Setyabudi mengatakan “Chandra Asri Group sangat senang bisa kembali berkolaborasi dengan DLH Kota Cilegon dalam memberikan edukasi pentingnya pengelolaan sampah. Melalui program KOLASE, siswa dan siswi serta masyarakat sekolah dapat memahami pentingnya mengelola material pasca konsumsi, dan kami berharap kita semua kedepannya dapat menjadi agent of change untuk keluarga masing-masing sehingga pemilahan sampah dapat dilakukan dengan baik sejak dari hulu. Sebagai mitra pertumbuhan kami juga mengajak lebih banyak mitra industri untuk turut terlibat dalam program ini” ucap Nico.

SMPN 5 Kota Cilegon sebagai pilot project program KOLASE, telah berhasil mengimplementasikan program ini. Kepala sekolah dan guru-guru ikut terlibat aktif dalam program ini sehingga siswa didampingi dengan baik selama program.

Sebelumnya di SMPN 5 Cilegon sosialisasi juga aktif diberikan kepada orang tua sehingga siswa biasa membawa sampah dari rumah ke sekolah untuk dikumpulkan ke bank sampah dan dikonversikan menjadi tabungan. Selain itu, sampah multilayer dari sekolah diolah oleh IPST ASARI untuk dijadikan minyak pirolisis dan dimanfaatkan kembali oleh sekolah sebagai bahan bakar mesin cacah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon Sabri Mahyudin mengatakan “Hingga Agustus 2024, sampah terkelola dan tidak terbuang ke TPA sebanyak 2.655 kg dengan total tabungan kumulatif hasil pengelolaan sampah sebesar Rp 5.024.250,

'Kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang dicanangkan bersama PT Chandra Asri Pacific Tbk, Bank Sampah Digital (BSD) dan Bank BNI. Kami berharap melalui kegiatan itu bisa menjadi bekal  para siswa-siswi di sekolah untuk merubah perilaku terhadap pengelolaan sampah dan nantinya program ini dapat direplikasi ke sekolah lainnya se-kota Cilegon," kata Sabri.

Sedangkan Kepala Sekolah SMPN 7 Kota Cilegon, Nadrotun Nufus menyambut antusias program ini, "SMPN 7 Cilegon sangat mendukung sekali program KOLASE mengingat memang tidak mudah untuk menumbuhkan kebiasaan cinta lingkungan kepada anak, seperti misalnya untuk tidak buang sampah sembarangan. Dengan adanya program KOLASE di sekolah, diharapkan kesadaran para siswa semakin tumbuh dan rasa kepedulian semakin meningkat terhadap sampah.” tutupnya. (*)

Lebih baru Lebih lama