Foto bersama usai Peluncuran Buku di Auditorium STIT Al-Khaitiyah Citangkil.
BANTENESIA.ID, CILEGON – Cilegon Writers Club (CWC) yang digawangi tiga cucu pejuang Kota Cilegon meluncurkan buku perdananya. Ketiga penulis itu, Dua diantaranya cucu KH Ali Jaya (Zakiyah dan Nani Yuliyani), satu lagi merupakan cucu KH Syam'un (Andradhika Fasya Syam'un). Launching dilaksanakan di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Khairiyah, Citangkil, Sabtu (20/7/2024).
Hadir pada kesempatan itu Ketua STIT Al-Kahiriyah, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khariyah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cilegon, Tokoh Masyarakat, Pegiat literasi dan para mahasiswa.
Tiga penulis yang merupakan cucu pejuang Kota Cilegon ditemani host saat launching buku perdana.
Andradhika Fasya Syam'un cucu dari KH Syam'un sekaligus Presiden Cilegon Writers Club (CWC) mengatakan, sengaja memfasilitasi teman-teman yang tergabung dalam Cilegon Writers Club (CWC) untuk menulis dan kemudian melauncurkanya bersama.
"Alhamdulillah dengan waktu singkat CWC terbentuk, dan hari ini debut perdana peluncuran buku kita lakukan bersama," ucap Andradhika.
Ke depan CWC kata Dhika, akan lebih menggiatkan lagi para pegiat literasi di Kota Cilegon untuk bersama-sama menghasilkan karya-karya yang dapat memberikan inspirasi dan edukasi untuk masyarakat.
"Goal kita adalah bagaimana menggiatkan literasi di Kota Cilegon, sekaligus memfasilitasi para penulis untuk menerbitkan buku, karena kita juga memiliki mitra penerbit yaitu Pustaka Emas Publisher dan Bintang Buku," tutur Andra.
Masih kata Andradhika, semua penulis, menuliskan buku tentang cinta. Akan tetapi bukan cinta biasa, melainkan cinta yang mengajarkan bagaimana karakter seseorang bisa melewati masa move on atau lebih kuat menghadapi perpisahan.
CWC memiliki banyak program yang mana ke depan akan lebih kreatif dan mengkampanyekan melalui pameran-pameran bekerjasama dengan Universitas, Sekolah dan Toko buku yang ada di Cilegon.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cilegon Ismatullah mengatakan, mengapresiasi terbentuknya CWC dan akan mendukung perkembangan serta eksistensinya ke depan.
"Harapan saya kedepan, penulis buku ini mulai disponsori oleh dunia usaha/industri, agar mereka eksis tetap melanjutkan karyanya, karena selama ini para penulis ini modal dengkul (modal pribadi) semua. Dimana keuntungan yang didapat tidak seberapa, dan mereka bukan mencari harta kekayaan, melainkan hanya sekedar melampiaskan sebuah hobi yang tak ternilai," kata Ismatullah.
Kendati saat ini, dimana era digital menjadi tantangan bagi para penulis, Ismatullah menyampaikan bahwa buku tidak akan tergantikan. Dimana orang-orang yang memiliki penghayatan tinggi dan memiliki prospek masa depan lebih baik, akan tetap mencitai buku.
"Artinya saya optimis, terbitnya sebuah buku tidak akan tersaingi dan tetap akan memiliki kesenangan yang berbeda, karena segmen buku itu adalah orang-orang yang ingin mendapatkan kesejahteraan secara hakiki," tutupnya.
Sebagai informasi, saat ini beberapa pojok digital di Kota Cilegon telah tersedia untuk umum antaralain di Kejaksaan Negeri Kota Cilegon, Mal Pelayanan Publik, dan Perpustakaan Daerah Kota Cilegon.
(Wan/02)