Penulis Buku Rindu Terbalut Luka
BANTENESIA.ID, CILEGON – Cilegon Writers Club (CWC) Sabtu (20/7/2024) kemarin menginisiasi peluncuran buku karya tiga penulis asal Kota Cilegon sekaligus cucu-cucu para pejuang Cilegon yang melawan kolonial Belanda hingga meletus sejarah Geger Cilegon 1888 silam. Miss Kia, panggilan akrab Zakiyah, cucu KH. Ali Jaya, adalah seorang ibu dengan 4 orang anak dan seorang pengajar di SMKN 2 Cilegon dan STIT Al-khairiyah Cilegon.
Sebelumnya, Miss Kia tidak menyukai menulis dan sulit tergugah. Apalagi dia sibuk dengan bisnis fashionnya, dan aktif di organisasi IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia). Namun, seiring dengan tuntutan sekolah bahwa setiap Guru diwajibkan membuat tulisan secara terus menerus di laman Media Guru hingga akhirnya menjadi passionnya.
"Karena Sekolah SMKN 2 itu, dijadikan sekolah literasi. Saya merasa tertuntut dan terinspirasi ingin menjadi penulis."katanya.
Sejak Mei 2022, Miss Kia mulai menyukai hobi barunya, mencari referensi dan banyak bejalar dari teman-teman penulis lain, bahkan mengikuti kursus melalui medsos baik yang berbayar maupun tidak berbayar.
"Dari situlah yang semula hanya sebagai tugas, pada akhirnya menjadi passion saya. Dan saya tertuntut untuk bisa menginspirasi siswa-siswi saya, untuk bisa menulis. Akhirnya saya belajar. Berkumpul bersama teman-teman penulis sampai akhirnya bisa menerbitkan buku dan membentuk CWC (Cilegon Writers Club) untuk menjadikan Cilegon menjadi Kota literasi," ucap Zakiyah.
Bukan hanya tuntutan sekolah saja, ke empat putrinya justru lebih menginspirasi untuk lebih baik dan lebih eksis lagi menjadi seorang penulis ke depan.
Pada launching buku yang dilakukan di Aula STIT, Mis Kia meluncurkan buku ketiganya berjudul "Rindu Terbalut Doa".
Terkait dukungan Pemerintah Kota Cilegon dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dirasa cukup memberikan dukungan. Bahkan saat Miss Kia menjadi penulis pemula diajak menulis bersama tentang UMKM Kota Cilegon.
"Menurut saya, Pemerintah Kota Cilegon sudah luar biasa, terutama Pak Kadis DPAD Cilegon Dr. H. Ismatullah Syihabudin sudah mengajak kita bersinergi untuk meningkatkan literasi di Kota Cilegon. Dan kami bersemangat karena kami merasa diperhatikan," terangnya.
Dia juga berharap, untuk terus bersama-sama meningkatkan literasi, dan mendapat support dari Pemerintah ketika ada event-event untuk memberikan sponsor dan lainnya.
Adapun tantangan yang dihadapi para penulis di era digital ini, Miss Kia juga berharap karya tulisannya tidak hanya dibukukan saja dan dijual secara offline, melainkan bisa dicetak dan dijual secara digital ke depannya.
(Wan/02)