Foto bersama usai Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika Instansi Pemerintah pada Pegawai PPPK di Lingkungan Pemprov Banten Angkatan V BPSDMD Provinsi Banten. (Protokol Setda).
BANTENESIA.ID, PANDEGLANG – Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Virgojanti menyatakan guru adalah ujung tombak kemajuan pendidikan. Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sedang mempersiapkan diri untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Vorgojanti saat menjadi narasumber pada Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika Instansi Pemerintah pada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten Angkatan V di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Banten Jl. AMD Lintas Timur, Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Rabu (5/6/2024).
"Di pundak Bapak/Ibu tugas membangun generasi muda," kata Virgojanti.
Pada 2045 Indonesia memasuki umur 100 tahun yang didukung dengan bonus demografi dimana penduduk produktif lebih banyak daripada penduduk non produktif. Untuk itu, Indonesia harus memiliki generasi atau Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan memiliki daya saing yang tinggi untuk mengisi pembangunan.
"SDM unggul ini harus dipersiapkan," kata Virgojanti.
Dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), Pemprov Banten menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas pembangunan. Pemprov Banten juga sudah mengalokasikan anggaran Rp3 triliun lebih untuk pendidikan.
Sementara untuk menciptakan daya saing, Pemprov Banten membangun sekolah- sekolah vokasi. "Sekolah berbasis kejuruan," tambahnya.
Virgojanti mencontohkan, di Provinsi Banten merupakan daerah industri yang sudah berdiri industri-industri berskala multinasional. Tidak sedikit dari industri tersebut bergerak dalam bidang kimia. Maka, salah satu kebijakan pendidikan yang dilaksanakan adalah menyiapkan SDM untuk mengisi kebutuhan industri kimia. Pemprov Banten membangun SMK-SMK analis kimia dan mengadakan guru-guru yang memiliki keahlian bidang kimia.
"Pendidikan untuk mengisi kebutuhan industri di Banten," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Virgojanti meminta guru-guru untuk mendorong siswa-siswinya untuk mencintai bidang sesuai dengan kondisi industri.
"Di wilayah industri kimia, saya minta Bapak/Ibu mendorong siswa-siswinya memiliki minat bidang kimia, agar lulusannya bisa diserap industri di wilayahnya," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Virgojanti berpesan kepada para guru, selain membangun kecerdasannya, untuk tidak lupa membangun mental.
"Ajarkan juga adab, etika, dan budaya kepada siswa-siswi. Bangun juga kecerdasan mental kepada generasi muda supaya menghasilkan generasi yang beradab, beretika, berbudaya dan cerdas," katanya Virgojanti.
Virgojanti apresiasi para peserta orientasi yang sudah mendedikasikan dan berkontribusi dalam pendidikan di Provinsi Banten.
Kepala BPSDMD Provinsi Banten, Untung Saritomo, mengatakan peserta Orientasi Penanaman Nilai dan Etika Instansi Pemerintah kepada PPPK di Lingkungan Pemprov Banten berjumlah 1.108 orang. Peserta tersebut dibagi kedalam tujuh angkatan.
"Jumlah peserta angkatan V saat ini sebanyak 159 orang. Semua peserta berprofesi sebagai tenaga pendidik di Lingkungan Pemprov Banten" kata Untung.
(Agh/01)