Sesi foto bersama Kelompok 11 bersama Dosen Pembimbing Lapangan dan Narasumber Komisi Pelindungan Anak Banten. (bantenesia.id/Agh).
BANTENESIA.ID, CILEGON – Masa tugas KKM Kelompok 11 Universitas Serang Raya (Unsera) berakhir hari ini Jumat (14/6/2024). Mereka (kelompok 11) telah melaksanakan tugas pengabdiannya kepada masyarakat selama 40 hari yang berlangsung di SMP Unggulan Uswatun Hasanah di Jalan Sunan Kudus IV, Link. Kubang Welut, Kekurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil.
Ketua KKM Kelompok 11 Ghozi Maulana Syifa mengatakan bahwa, kelompoknya telah selesai melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat. Dalam menjalankan tugas pengabdiannya, kelompok 11 memberikan sosialisasi motivasi training dan sosialisasi anti bullying untuk meminimalisir dampak negatif terhadap anak di masa mendatang.
Penyerahan plakat Dosen Pembimbing Lapangan kepada Kepala Sekolah SMP Unggulan Uswatun Hasanah."Sengaja kita mengambil tema edukasi Mendidik Anak Tanpa Luka Pengasuhan, karena banyak pola mengajar atau pola kedekatan orang tua dengan anak itu kurang, terbatasi dengan adanya gadget," ujar Ghozi.
Karena itu, pembatasan pemakaian gadget yang dilakukan di SMP Unggulan Uswatun Hasanah kata Ghozi, menjadi hal yang sangat positif.
"Maka kita mengedukasi orang tua bahwa SMP Uswatun Hasanah ini mendukung cara mendidik orang tua agar lebih dekat dengan anak dibanding dengan pemakaian handphone," tutur Ghozi.
Foto bersama bareng Wali murid peserta parenting.Diakhir tugas pengabdiannya, Kelompok 11 ini memberikan sosialisasi kepada orang tua murid bagaimana mendidik anak tanpa luka pengasuhan dengan dihadiri Kepala Sekolah SMP Uswatun Hasanah, Dosen Pembimbing Lapangan serta menghadirkan pemateri dari Komisi Perlindungan Anak Banten sekaligus sebagai Dosen pada Universitas Serang Raya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKM Kelompok 11 Harsiti mengatakan, Kegiatan parenting bertema "Mendidik Anak Tanpa Luka Pengasuhan" merupakan edukasi tentang pola asuh orang tua untuk menghindari kekerasan pada anak.
Pola asuh sendiri sambung Harsiti, diartikan sebagai parental control yaitu bagaimana orang tua mengontrol, membimbing dan mendampingi anak-anaknya, untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya menuju pada proses pendewasaan, khususnya pada anak-anak yang memasuki era remaja yakni masa mencari jati diri.
"Pastinya setiap orang tua tentu ingin yang terbaik bagi anak-anak mereka. Keinginan ini kemudian akan membentuk pola asuh yang akan ditanamkan orang tua kepada anak-anak dan tentunya setiap pola asuh yang diberikan pada anak bisa membawa dampak positif dan dampak negatif," ujar Harsiti.
Karena itu lanjut dia, salah satu kesalahan yang terjadi pada pola asuh orang tua adalah adanya luka pengasuhan pada anak yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian masa lalu. Dengan adanya kegiatan parenting ini, diharapkan pemahaman orang tua tentang pola asuh meningkat, dan bisa memutus mata rantai luka pengasuhan, sekaligus orang tua memiliki komitmen tinggi untuk menghentikan aksi kekerasan terhadap anak.
Sementara itu, Kartika Dewi, Wakasek Kesiswaan SMP Unggulan Uswatun Hasanah mengatakan, kegiatan yang dilakukan KKM Kelompok 11 ini pastinya memberikan dampak positif terhadap sekolah, wali murid maupun siswa.
Sebenarnya kata dia, kegiatan seperti ini bukan hanya dilakukan di bulan ini saja, melainkan diadakan setiap satu bulan yang dikemas dengan program Ahad pagi.
"Nah kebetulan Ahad pagi bulan ini, kita berkolaborasi dengan Unsera, Komite Sekolah dan KKM Kelompok 11 dengan mengusung tema Mendidik Tanpa Luka Pengasuhan melalui sebuah parenting yang luar biasa sekali. Tadi banyak juga wali murid yang antusias memberikan pertanyaan, namun sehubungan waktu ya, tapi konsultasi bisa dilakukan di luar acara," terang Kartika.
"KKM Kelompok 11 ini sangat luar biasa. Dimulai dari memberikan pelayanan kepada orang tua dan yang terpenting mereka benar-benar terjun ke masyarakat,"tambah Kartika.
Sebagai informasi, selain melakukan sosialisasi parenting, Kelompok 11 juga melakukan program kerja lain yaitu melakukan sosialisasi anti bullying di SDN Warnasari yang diikuti murid kelas 4,5 dan 6 untuk tujuannya sama yaitu mencegah terjadinya pengaruh negatif dikemudian hari.
Kemudian, juga menjalankan program kesehatan dan kemasyarakatan yaitu berkolaborasi dengan posyandu seroja dan simet 2 untuk mensosialisasikan stunting serta pembagian PMT agar gizi anak tercukupi. Serta melakukan rebranding kemasan produk UMKM untuk membantu mengembangkan UMKM agar lebih dikenal di banyak kalangan.
(Agh/01)