SPEAK Indonesia Hadiri Acara CSS XXII Kota Cilegon 2024

Salah satu aktivitas Lembaga Non Profit SPEAK Indonesia dibidang pengembangan ekonomi.

BANTENESIA.ID, CILEGON – SPEAK Indonesia mendukung acara Sanitation Summit (SCC) XXII yang diselenggarakan di Kota Cilegon. Lembaga independent non profit yang terbentuk pada tahun 2004 di Jogjakarta ini, berhasil mengembangkan program kerja organisasinya di Jakarta antara lain bidang community development.

SPEAK (Strategi Pengkajian Edukasi Alternatif Komunikasi) Indonesia juga mempunyai perhatian khusus terhadap peningkatan kapasitas bagi institusi dan masyarakat melalui strategi komunikasi dengan memberdayakan semua pihak. Keikutsertaan SPEAK Indonesia pada program CSS XXII 2024, bukanlah hal pertama. Mengingat, sudah lebih dari 15 tahun berkiprah di berbagai sektor pembangunan dan bermitra dengan pemerintah pusat dan daerah.


“Kami adalah sebuah lembaga yang bergerak pada bidang community development dan juga pengembangan strategi komunikasi,”kata Trisna Kuslim Program Manager SPEAK Indonesia, Selasa, (7/5/2024) di sela acara CSS XXII Akkopsi di The Krakatau Royal Hotel.

Ia menuturkan, berbagai program kerjasama diantaranya adalah Plan International Indonesia, SIMAVI, IUWASH-USAID, WVI, SNV, ICRAF dan PwC. Kerjasama dalam pelatihan peningkatan kapasitas di bidang komunikasi, jurnalistik dan riset kajian adalah dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Bappenas, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, UNICEF, WHO, YPTD, dan PDAM di berbagai kota di Indonesia.


Kota Cilegon kata dia, merupakan salah satu kota yang berkembang cukup pesat. Pihaknya pernah berkomunikasi dengan Walikota Cilegon Helldy Agustian.

“Kami pernah komunikasi dengan Pak Wali. Beliau orangnya humble, asyik dan ramah. Kota Cilegon sangat pesat dan harus diimbangi dengan sanitasi kesehatan,” ujarnya.

Pihaknya, siap berkolaborasi dengan daerah manapun untuk melaksanakan berbagai program community development.

“Selama 6 tahun terakhir SPEAK Indonesia dipercaya menjadi sekretariat Jejaring AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) yang merupakan forum komunikasi dan sinergi antara pelaku dan pemerhati sektor AMPL,” tutup Trisna Kuslim.

(Agh/01)

Lebih baru Lebih lama