Sempat Beredar Video Jannes Kilon Diaz Ngaku Nabi dan Ingin Bubarkan Islam, Begini Respon Kemenag

Kepala Subdirektorat Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik pada Kemenag.

BANTENESIA.ID, JAKARTA – Seorang pria yang mengaku nabi dan menyerukan ihwal pembubaran agama islam beberapa hari lalu telah diamankan Kepolisian Tebing Tinggi Sumatera Utara dan tengah diproses secara hukum.

Kepala Subdirektorat Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Kemenag, Dedi Slamet Riyadi, mengapresiasi tindakan cepat Polres Tebing Tinggi dalam menangani kasus tersebut, dilansir dari laman web bimasislam.kemenag.go.id.

"Tentu saja kami mengapresiasi langkah cepat Polres Tebing Tinggi yang telah mengamankan pelaku untuk meredam keresahan kaum Muslim," ujarnya kepada wartawan, Kamis (21/3/2024) lalu.

Foto beritasatu.com

Dedi menegaskan perlunya kesadaran masyarakat dalam menyaring konten media sosial yang memicu kontroversi.  Dan menyerukan peran aktif penyuluh agama Islam dalam meningkatkan literasi digital agar masyarakat menghindari penyebaran konten yang menyesatkan.

Artikel terkait :

Gegerkan Jagat Maya, Pria Ini Ngaku Nabi dan Ingin Bubarkan Islam
 
"Masyarakat mesti memiliki kemampuan untuk menyaring konten yang benar-benar provokatif, menyesatkan dan konten yang sekadar untuk mendapatkan perhatian," katanya.



Dedi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara Kemenag dan kepolisian untuk memberi pembinaan kepada pelaku dan pembuat konten di media sosial. "Siapa saja boleh berkreasi dan mengeluarkan pendapat tetapi jangan sampai konten-kontennya memicu konflik di masyarakat," tegasnya.
 
Ia mengimbau Aktor Resolusi Konflik yang telah mendapatkan pelatihan dari Kemenag dapat lebih proaktif dalam mendeteksi dan mencegah konflik sosial berdimensi keagamaan di wilayah Tebing Tinggi dan sekitarnya. Karena Resolusi Konflik berperan penting sebagai penanggap pertama dalam mengatasi potensi konflik sosial keagamaan.
 
"Aktor Resolusi Konflik diharapkan memiliki ketahanan dan kecakapan untuk mengelola serta menangani potensi konflik yang terjadi," jelasnya.
 
Oleh sebab itu, untuk mengatasi isu-isu sensitif seperti video pengakuan nabi perlu dilakukan kerja sama lintas sektor. Kendati begitu, kesadaran masyarakat menjadi kunci untuk mencegah eskalasi konflik yang dapat merugikan semua pihak.


(*/Agh)

Lebih baru Lebih lama