Kunci Hasil Rakerda II, DPD PAN Cilegon : Golden Tiket, Harga Mati Untuk Bakal Calon Wali Kota

Ketua DPD PAN, Sekretaris dan caleg terpilih turut hadir dalam konferensi pers yang digelar DPD. (bantenesia.id/Agh).

BANTENESIA.ID, CILEGON – Hasil Rekerda II jadi harga mati, begitu yang disampaikan sekretaris DPD PAN Cilegon Masduki di depan awak media, Kamis (29/2/2024) di sekretariat DPD. Salah satu hasil Rakerda II yang digelar pada Februari 2023 lalu, mengusung Alawi Mahmud sebagai bakal calon Wali Kota Cilegon pada Pilkada 2024 mendatang.

"Hari ini PAN masuk 3 besar, Alawi Mahmud harga mati untuk calon Wali Kota Cilegon. Yang berkeringat dan banting tulang itulah yang kita kasih golden ticket. Sebagai sekretaris saya akan mengunci Itu, kecuali ada rakerda lll?" ujarnya.

Untuk diketahui jumlah kursi atau tiket menuju C1 adalah 8 kursi. Sehingga dengan memiliki jumlah 6 kursi maka yang harus dilakukan oleh DPD PAN adalah berkoalisi dengan partai lain.

Alawi Mahmud, Ketua DPD PAN Cilegon saat itu mengatakan, saat rakerda dilaksakan, disitulah amanat tersebut dirasa begitu berat dan berharga. Dan sampai hari ini kata Alawi, amanat PAN itu harus di junjung tinggi dan diterima peserta rapat pleno sidang komisi organisasi pada rakerda II.

"Saya tegaskan pada sore hari ini, amanat itu sampai hari ini tidak pernah saya ingkari. Saya siap melaksanakan amanah yang diberikan kepada saya dengan catatan, pemberi amanah itu lurus, tetap ada di sekeliling saya, solid bersama-sama sesuai dengan misi politik yang dibangun," tuturnya.

Alawi juga mengatakan akan melakukan komunukasi antar lintas tokoh dan lintas parpol secara intens. Untuk target kursi di pilkada setidaknya kata dia, minimal sepuluh sampai empat belas kursi sehingga kontestasi pilkada menjadi lebih berwarna.

Selain hasil rakeda, pertemuan tersebut juga sebagai ajang penyampaian hasil pertarungan kontestasi pileg dimana enam kursi dipastikan masuk parlemen dua diantaranya kader pendatang baru sekaligus caleg incumbent.

Percaya diri Masduki, Sekretatis DPD PAN muncul saat perolehan kursi di parlemen bertambah menjadi enam dari sebelumnya empat kursi. Atas alasan inilah Masduki bersikukuh menyuarakan hasil rakerda II adalah harga mati.


(Agh/01)

Lebih baru Lebih lama