Helldy Agustian saat memberikan sambutan pada calon penerima TPG tahun 2024 di lingkungan Kementerian Agama Kota Cilegon. (Dok/Diskominfo)
BANTENESIA.ID, CILEGON – Wali Kota Cilegon Helldy Agustian membuka Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menjadi calon penerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) Tahun 2024 yang digelar Kementrian Agama Kota Cilegon, di Aula DPRD Kota Cilegon, Senin 12 Februari 2024.
Dalam kesempatan tersebut Helldy menegaskan bahwa Pemerintah Kota Cilegon selalu perduli akan kesejahteraan guru di Kota Baja.
“Kami selalu mementingkan kesejahteraan guru, seperti halnya guru di perbatasan Kota Cilegon kita naikkan tunjangannya. Begitu juga dengan guru agama, meski kewenangannya ada di Kemenag tapi kami turut membantu juga,” ujarnya.
Helldy juga menuturkan bahwa guru PAI adalah unjung tombak dalam menanamkan akhlak kepada setiap peserta didik.
“Kami sedang mempersiapkan Indonesia Emas 2045, kami mempersiapkan dengan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), pemberian beasiswa, dan bapak ibu guru PAI inilah yang akan menanamkan akhlak yang baik karena semua persiapan generasi emas tidak akan sempurna tanpa penanaman akhlak sejak usia dini,” sambungnya.
Helldy juga meminta para guru PAI untuk terus meningkatkan keihlasannya dalam bekerja sebab dengan keikhlasan itulah, kata Helldy, yang akan memudahkan para guru menyampaikan pengajaran sekaligus menjadi teladan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Cilegon Lukmanul Hakim memberikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kota Cilegon yang telah memberikan bantuan honor daerah hingga Rp33 miliar untuk guru agama di Kota Cilegon.
“Pemkot Cilegon juga telah membiayai calon penerima sertifikasi sehingga ini menjadi bentuk kepedulian kepada guru-guru PAI di Kota Cilegon,” katanya.
Sementara itu Ketua Pelaksana Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam, Supandi Gofar mengatakan jumlah peserta penerima sertifikasi TPG di Kota Cilegon mencapai 142 guru yang dibagi menjadi tiga tahap.
"Pada tahap pertama terdapat 90 guru yang lulus, pada tahap kedua terdapat 39 guru dan pada tahap ketiga ada 13 yang lulus sehingga di Kota Cilegon ini mencapai sekitar 90 persen kelulusanya,” jelas Supardi. (*)