Wali Kota Cilegon tengah menandatangi draf persetujuan Raperda menjadi Perda APBD Tahun 2024.
BANTENESIA.ID, CILEGON – DPRD Kota Cilegon menyetujui Raperda APBD Tahun 2024 menjadi Perda. Penetapan Perda atas persetujuan DPRD Cilegon melalui rapat Paripurna dengan anggaran pendapatan sebesar 2,3 triliun dan anggaran belanja sebesar 2,4 triliun atau defisit sekitar 119 miliar lebih.
Adapun alokasi anggaran akan diprioritaskan pada infrastruktur dan 10 program Wali Kota Cilegon dan program prioritas lainnya, antara lain, kenaikan upah pegawai ASN dan non ASN.
Baca : Sah, APBD Perubahan TA 2023 Kota Cilegon Disetujui Jadi Peraturan Daerah
Wali Kota Cilegon menyampaikan, bahwa berdasarkan hasil pembahasan bersama, maka estimasi pada sektor pendapatan daerah Kota Cilegon ditargetkan pendapatan sebesar 2,32 triliun.
Pendapatan ini meningkat sebesar 108,7 miliar dari target sebelum pembahasan yang bersumber dari peningkatan target PAD, pendapatan pajak dan pendapatan penerimaan dana transfer perimbangan diluar dari DAK fisik, DID dan Bankeu.
Baca : Defisit 10,52 Miliar, Pemkot Cilegon Tekan Belanja Hibah
"Target pendapatan daerah ini naik sebesar 337,3 miliar dari target pendapatan daerah reguler tahun 2023 sebesar 1,98 triliun." kata Helldy dalam sambutannya, Senin (20/11/2023).
Pada sektor belanja, dialokasikan pagu sebesar 2,44 triliun atau naik sebesar 118,7 miliar dari target sebelum pembahasan yang digunakan untuk belanja wajib dan mengikat OPD kenaikan honorarium non PNS 10 persen serta belanja prioritas daerah lainnya.
Baca : Helldy Minta Fokus APBD Untuk Masyarakat
"Alokasi belanja daerah ini naik sebesar 45,35 miliar dari alokasi Belanja daerah reguler Tahun Anggaran 2023 yaitu sebesar 2,39 triliun." tambahnya.
Dalam penerimaan pembiayaan diproyeksikan sisa lebih perhitungan anggaran tahun Sebelumnya sebesar 119,85 miliar. Proyeksi penerimaan pembiayaan daerah turun sebesar 298,88 miliar rupiah mulai dari proyeksi penerimaan pembiayaan daerah reguler tahun 2023 yaitu sebesar 418,73 miliar.
"Dalam pos pengeluaran pembiayaan, dikarenakan adanya reschedule jadwal right issue saham Bank Jabar Banten, maka atas alokasi untuk penyertaan modal daerah yang semula sebesar 10 miliar menjadi nihil,” terangnya.
Ia menambahkan, proyeksi pengeluaran pembiayaan daerah ini turun sebesar Rp 7 miliar dari proyeksi pengeluaran pembiayaan daerah regular Tahun Anggaran 2023 yang sebesar 7 miliar.
(Red)