Moment perayaan Panjang Mulud warga Lopang, Kota Serang.
BANTENESIA.ID, SERANG – Maraknya perayaan kelahiran nabi muhammad SAW ditengah tengah gonjang-ganjing harga beras, ternyata memunculkan ide dari Nunung Nurhadiat warga Lebak Indah Kota Serang. Ia berpendapat bahwa tradisi Panjang Mulud dan Tradisi Budaya Religi lainnya yang ber "visi" sebagai sedekah sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk membantu warga kalangan ekonomi menengah kebawah dalam memenuhi kebutuhan akan makanan pokok.
Seperti yang diketahui Nunung, dalam tradisi Panjang Mulud ada kegiatan pembagian nasi dan lauk pauknya. Bahkan beberapa barang seperti sarung hingga ranjang. Nunung menambahkan, sudah selayaknya warga yang menyumbang mendapat prioritas untuk menjadi penerima bansos karena pada akhirnya sedekah berupa nasi tersebut diberikan bagi kalangan menengah ke bawah atau warga yang kurang mampu secara ekonomi.
Alumni SMAN Kota Serang ini memberikan pendapatnya disela sela perayaan mulud di Lebak Indah Kota Serang. "Kalau bisa ini menjadi perhatian Pemerintah untuk memberdayakan setiap tradisi budaya religi yang ber "visi" sedekah, yang banyak dilakukan oleh warga Kota Serang." tutur Ayah Raihan Najmi Maulana yang saat ini masih duduk dibangku kuliah Universitas Bina Bangsa.
Tradisi Panjang Mulud, dalam rangka menyambut Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, dirasa masih mendarah daging dan bernilai ibadah, tidak ada yang berubah meski ada gejolak harga bahan sembako.
(Wan/02)