Sumber gambar pelindo.co.id
BANTENESIA.ID, JAKARTA – Tansformasi merupakan pintu gerbang bagi Pelindo untuk bisa mewujudkan menjadi pelaku bisnis kepelabuhanan berkelas dunia. Dengan penggabungan (merger) 4 pelabuhan (Pelindo I, III dan IV), strategi bisnis menjadi lebih efektif, efisien dan terintegrasi. Penggabungan (merger) berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2021 tentang Penggabungan PT Pelindo I, III, dan IV (Persero) ke dalam PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
Penyesuaian bisnis dengan bertransformasi diyakini dapat mempercepat terwujudnya visi Pelindo menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia. Terbukti, terjadi peningkatan kinerja dan produktivitas di sejumlah pelabuhan. Transformasi operasional melalui standardisasi dan sistemasi pelabuhan yang ditunjang peningkatan kapabilitas SDM serta transformasi proses bisnis menjadi fokus Pelindo paska merger.
Pelindo berhasil mencetak laba bersih hingga Rp3,9 triliun (audited) sepanjang 2022. Nilai tersebut turut menyumbang peningkatan laba BUMN tahun 2022 mencapai total Rp303 triliun, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp126 triliun, sebagaimana disampaikan Erick Thohir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR RI (13/2/23) lalu, dikutip dari pelindo.co.id.
Karena itu, transformasi diminta tidak boleh selesai sampai disini. Erick Thohir selaku Menteri BUMN mendorong Perseroan terus melanjutkan proses transformasi. Dikatakannya, Transformasi human capital dan business model lahir atas transformasi yang baik di tubuh BUMN. Lewat transformasi, Pelindo berhasil menurunkan durasi (port stay dan cargo stay) dan standardisasi operasi berbagai pelabuhan.
Diketahui, Pelindo telah menyusun roadmap 2021-2025. Di mana pada tahun 2023-2024 merupakan fase Business Expansion & Partnerships. Pada fase ini terdapat beberapa program ekspansi bisnis seperti strategic partnership, kolaborasi dengan pelayaran domestik dan global untuk peningkatan konektivitas laut, serta pengembangan konektivitas dan ekosistem logistik melalui kerjasama dengan pelaku industri logistik darat.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, dalam rangka menjalankan amanat Kementerian BUMN, Pelindo berupaya mewujudkan visinya menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia melalui beberapa rencana program kerja.
"Termasuk rencana ekspansi regional, peningkatan pemanfaatan teknologi digital dalam bisnis kepelabuhanan, serta penguatan konektivitas dan ekosistem logistik melalui kerjasama dengan kawasan industri," katanya.
Konsistensi peningkatan kinerja operasional dan transformasi bisnis secara menyeluruh menjadi kunci perwujudan dari visi misi Pelindo untuk menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia, serta mewujudkan jaringan ekosistem maritim nasional melalui peningkatan konektivitas jaringan dan integrasi pelayanan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
(Wan/02)