Inilah kondisi limbah yang dibuang dan dibakar oleh pihak yang tidak bertanggungjawab di Jalan Lingkar Selatan Anyer - Serang.
CILEGON - Buntut pembuangan dan pembakaran limbah secara ilegal yang diduga mengandung bahan berbahaya beracun (B3) di lahan kosong bahu Jalan Lingkar Anyer membuat warga marah dan menuntut PT Asahimas Chemical bertanggungjawab terkait hal tersebut.
Massa aksi yang tergabung dalam wadah Koalisi Masyarakat Peduli Lingkungan Banten (Komplin), berencana akan menggelar aksi unjuk rasa dengan jumlah ratusan masa pada tanggal 4-5 September 2023 di depan gerbang pabrik kimia tersebut.
"Menyikapi kasus dugaan pencemaran lingkungan berupa pembuangan serta pembakaran limbah sembarangan yang bersumber dari PT Asahimas Chemical, kami berencana menyampaikan pendapat di muka umum untuk mengingatkan industri agar lebih menjaga lingkungan dan pengelolaannya sesuai aturan," ucap Indra Frasta, salah satu koordinator koalisi dalam siaran persnya, Kamis (31/8/2023).
Indra menilai kasus pencemaran lingkungan ini perlu dikawal agar hasilnya sesuai dengan aturan.
"Sebanyak 300 orang akan mengikuti aksi yang akan dilaksanakan dua hari, tanggal 4 September 2023 aksi dilaksanakan di depan PT Asahimas Chemical, dan pada tanggal 5 September 2023 dilaksanakan di kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten," jelas Indra.
Diketahui, limbah yang berceceran di jalan lingkar Anyer dan dibakar di tengah-tengah jalan tersebut ada beberapa jenis material seperti bekas rockwool, ex tangki cooling tower, pipa-pipa, fiber, dan lain sebagainya.
Adapun pihak yang membuang limbah berbahaya di lokasi itu disebut merupakan pemilik lapak rongsokan yang sumbernya berasal dari perusahaan rekanan di PT Asahimas Chemical.
Diketahui, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten saat ini tengah menyelidiki adanya temuan dan laporan perihal yang diduga limbah B3 yang dibuang di lahan kosong tepatnya di jalan lingkar Anyer.
Manajemen PT Asahimas Chemical, perusahaan kontraktor, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah dipanggil untuk pemeriksaan oleh penyidik. (*/Red).