Pengurus APBMI Wilayah I Banten Resmi Dilantik, Alawi Akomodir Kaum Milenial

Pelantikan Pengurus APBMI Banten Periode 2023-2028

Ketua dan Sekwil Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Wilayah I Banten saat wawancara dengan awak media usai pelantikan

BANTENESIA.ID, CILEGON  – Sebanyak 60 Pengurus Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Wilayah I Banten Periode 2023-2028 resmi dilantik, Selasa (25/9/2023) di salah satu hotel di Kota Cilegon. Tampak hadir, ketua Umum DPP APBMI Jiswandi Kristanto dan stakeholder terkait, termasuk Pj Gubernur Banten Al-Muktabar dalam moment pelantikan pengurus APBMI tersebut.

Alawi Mahmud, diketahui kembali menahkodai APBMI Banten periode ke-2, paska terpilih secara aklamasi dimana kala itu dirinya menjadi calon tunggal pada Muswil IV DPW APBMI Banten, Rabu (08/02/2023) lalu.


Dia mengatakan, pengurus periode saat ini, banyak mengakomodir kalangan milenial yang tidak kalah produktifnya dalam memberikan gagasan untuk diaplikasikan dalam program kerja DPW APBMI.

"Saya rasa ini menjadi bagian penting untuk APBMI. depan kita akan mengkemas berbagai program seperti peningkatan penataan sistem dalam tubuh DPW APBMI yang menjadi bagian terpenting. Diantaranya program APBMI terseleksi, semata-mata untuk memastikan perusahaan bongkar muat yang melaksanakan pekerjaan di pelabuhan betul-betul memiliki daya dukung yang cukup." tuturnya.

Baca juga : 2 Tahun Perjalanan Pelindo Menuju Ekosistem Maritim Terintegrasi 

Hal itu sejalan dengan program utama pemerintah yang dikemas melalui semangat Stranas KPK, yang didalamnya adalah pemberantasan pungli dan premanisme yang tujuannya untuk m menurunkan biaya logistik dan mengefektifkan arus logistik selancar mungkin.

Pada kesempatan itu Alawi Mahmud juga menyampaikan, akan melangsungkan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) APBMI Banten ke-I seusai pelantikan dimana akan merekomendasikan berkaitan dengan percepatan program pemerintah ihwal Rencana Induk Pelabuhan (RIP).

Selain itu lanjut Alawi, jika pemerintah memiliki program kawasan ekonomi khusus di wilayah banten,  maka tentunya Kota Cilegon menjadi pilihan utama untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). "Pertimbangannya adalah mau tidak mau, suka tidak suka, faktanya, Kota Cilegon menjadi pintu gerbang ekonomi banten. Begitupun dengan arus logistik, baik yang didatangkan dari lintas pulau maupun impor di wilayah banten. Dikuatkan dengan tumbuh kembangnya industri yang ada di wilayah banten khususnya Kota Cilegon." katanya.

Sementara itu, Sekretaris Wilayah (Sekwil) APBMI Banten Tusabih menambahkan, adanya penandatanganan OPP dan OPT diharapkan bisa mensejahterakan PBM, tentu yang berkaitan dengan BUP, Trucking dan sebagainya.

"Dengan ditandatanganinya OPP dan OPT ini, diharapkan bisa membawa keadilan bagi seluruh stakeholder. Dan saya mengucapkan terima kasih pada ketua terpilih atas amanahnya menjadi Sekwil APBMI Wilayah I Banten, tentu kita ke depan akan mengelola bisnis secara digital, mengingat era saat ini adalah era 4.0." tutup Tusabih.

(Wan/02)











Lebih baru Lebih lama