Juswandi Minta Ketua APBMI Banten Tingkatkan Kolaborasi dengan BUP

Banten Miliki Pelabuhan Terbanyak

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Juswandi Kristanto (wan/bantenesia.id)

BANTENESIA.ID, CILEGON – Juswandi Kristanto Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (APBMI) mengatakan, Banten memiliki potensi  yang luar biasa dimana di seluruh Provinsi di Indonesia Banten memiliki pelabuhan terbanyak. Sehingga, paska dilantiknya Alawi Mahmud, diharapkan mampu meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan Badan Usaha Pelabuhan (PUB).

"Setelah pelantikan ini pak Alawi bersama pengurus, saya minta supaya bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan BUP-BUP terkait dengan Tersus dan TUKS." ujarnya.

Kata Juswandi, perusahaan bongkar muat merupakan satu-satunya badan usaha yang diberikan khusus untuk itu (bongkar muat). APBMI memiliki trademark, dimana harus mampu bekerja dengan cepat, aman, tidak ada kerusakan barang, sehingga terjadi penghematan biaya operasional kapal.

Baca juga : Pengurus APBMI Wilayah I Banten Resmi Dilantik, Alawi Akomodir Kaum Milenial

Cara itu, akan membuat Pelabuhan yang ada di indonesia bisa menjadi white list dalam hal tujuan pengiriman barang karena tidak terjadinya biaya tinggi. Salah satu contoh, jika kapal akan mengirimkan barang ke Kota Cilegon Banten, maka pemilik barang akan menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan. Semakin lama waktu yang diperlukan, maka cost operasional kapal semakin tinggi.

"Sebaliknya, jika kami bekerja cepat, maka biaya logistik semakin rendah. Kami terdepan yang bekerja di Pelabuhan yang membongkar barang. Semakin cepat bongkar, semakin mengurangi biaya logistik. Biaya kapal dibayar cukup mahal. Untuk satu kali carter hire saja bisa mencapai 30.000 dolar. Sehingga, jika kita bisa menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya 3 hari menjadi 2 hari, maka bisa menghemat 30.000 dolar bagi kapal tersebut." katanya.

Disinggung apakah keberadaan anak-anak perusahaan PT Pelindo (subholding) dapat mempersempit ruang gerak bisnis APBMI paska merger, Juswandi menegaskan tengah menggodok perjanjian kerjasama (PKS). Karena dalam Rakernas tahun 2022 di Tarakat, pihaknya membuat MoU dimana didalamnya ada pekerjaan untuk APBMI.

Baca juga : Transformasi Berkelanjutan Pelindo Paska 2 Tahun Merger

"Kalaupun Pelindo melakukan itu, dia harus memiliki tarif yang sama dengan kami. Tidak boleh banting-banting tarif. Sehingga tinggal fight dengan mutu dan kualitas kita." tutupnya.


(Wan/02)



Lebih baru Lebih lama