Kecewa Terhadap Sikap Manajemen PT KBS, Pemuda Lijajar Bentangkan Spanduk Protes

Tampak terlihat pemuda Lijajar Tegalratu hendak membentangkan spanduk bertuliskan kalimat-kalimat protes (Wan/Bantenesia.id).

BANTENESIA.ID, CILEGON – Setelah tidak mendapatkan tanggapan dari manajemen PT KBS terkait permohonan dialog soal penutupan aktivitas pengelolaan lahan parkir, puluhan pemuda Lijajar akhirnya membentangkan spanduk protes terhadap pihak manajemen PT KBS, Rabu (14/6/2023).

"Saya yang paling tertua dari temen-temen yang berkerja di parkir hampir sekitar lima tahun yang saat ini akan diambil alih oleh KBS, meminta bantuan kepada masyarakat disini agar kami dipertahankan." kata Hadianto salah satu pekerja parkir ZPS.

Lebih lanjut dia menyampaikan sangat mengkhawatirkan nasibnya menjadi pengangguran kembali akibat dari sikap arogansi manajemen KBS. Apalagi dirinya merasa sudah tua dan cacat fisik sehingga tidak akan ada perusahaan manapun yang akan menerimanya bekerja.

Sementara itu, May Setiawan Kordinator aksi menyampaikan akan terus membuka ruang dialog sampai ada titik temu.Dia mengharapkan manajemen PT KBS dapat membuka hati dan mengedepankan rasa kepedulian terhadap keluhan warga sekitar.

Baca juga : Pemuda Lijajar Bakal Demo PT KBS Lantaran Tak Akomodir Pengelolaan Parkir 

Bahkan May mengatakan apa yang disampaikan manajemen PT KBS melalui Manager Corporate Communication & SR, bahwa terkait program pengembangan masyarakat sekitar melalui program Community Development diantaranya KIP Santripreneureur, Pemberdayaan Nelayan sekitar, Program Sekolah Adiwiyata, Bantuan Beasiswa dan Umroh untuk masyarakat Ciwandan adalah tidak semua benar.

Mengingat pihak Tegalratu Enterpreneur Community sudah mengantongi bukti bahwa masih banyak warga sekitar yang tidak mendapatkan program-program sebagaimana yang disampikan pihak KBS. 

"Saya contohkan salah satu RT dilingkungan Tegalratu, tidak ada warganya yang bekerja di PT KBS, tidak ada pemberdayaan nelayan untuk warganya, tidak pernah mendapatkan hewan quran dari PT KBS, dan Tidak pernah mendapatkan program beasiswa dan umroh untuk warganya?" terang May.

Bukan hanya disekitar lingkungan Tegalratu saja sambung May, diluar  lingkungan Tegalratu yang notabene masih warga sekitar juga tidak merasakan program-program yang disampaikan tadi.

"Sebenarnya kami tidak mau mengutak-atik kondisi ini, sehubungan dengan sikap arogansinya manajemen PT KIP saat ini, dengan berat hati kami menyampaikan itu." tutupnya.

Manager Corporate Communication & SR PT KBS Akbar Hadianto saat dikonfirmasi terkait hal di atas belum dapat memberikan tanggapan.

Namun sebelumnya, Akbar Hadianto beberapa hari lalu menyampaikan melalui keterangan tertulis terkait pengembangan lahan parkir PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) ada beberapa hal yang disampaikan, bahwa PT KBS sedang melakukan pengembangan lahan parkir dalam rangka optimalisasi lahan milik PT Krakatau Steel (KS) persero untuk meningkatkan pelayanan di PT KBS dan ekosistem logistik di Kota Cilegon, Banten.

Sebagai Objek Vital dan Aset Negara kata Hadi, di dalam area PT KBS harus steril dan terjaga dari potensi gangguan keamanan. Oleh karena itu, pengembangan lahan parkir di luar area pelabuhan menjadi supporting business dan mitigasi resiko keamanan di dalam area PT KBS.

Dengan adanya pengembangan lahan parkir ini, PT KBS akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah melalui retribusi daerah serta akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar.

Hadi juga mengklaim bahwa dalam menjalankan proses bisnisnya,  KBS selalu melibatkan masyarakat sekitar untuk menjadi mitra dalam bekerjasama dengan mengedepankan aspek profesionalisme.

"Kami (KBS) memiliki komitmen dalam mengembangkan masyarakat sekitar melalui program Community Development diantaranya KIP Santripreneur,  Pemberdayaan Nelayan sekitar, Program Sekolah Adiwiyata, Bantuan Beasiswa dan Umroh untuk masyarakat Ciwandan, Pembangunan Fasilitas Lapangan Bola di Ciwandan, Bantuan Hewan Qurban serta program lainnya di bidang pendidikan/keagamaan, Bantuan Sosial/Fasilitas Umum, Kesehatan, Ekonomi dan Lingkungan." tutupnya. 


(Agh/01)



Lebih baru Lebih lama