7 Kontraktor PT Lotte Mangkir di RDP Lintas Komisi DPRD Cilegon

Suasana Rapat Dengar Pendapat Lintas Komisi urung digelar lantaran ketidakhadiran para kontraktor PT Lotte

BANTENESIA.ID, CILEGON – Sebanyak 7 Subkontraktor pada Proyek PT Lotte Chemical Indonesia mangkir dari jadwal Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan OPD Pemkot Cilegon. RDPU yang difasilitasi Lintas Komisi itu membahas persoalan yang menyangkut tanggung jawab para kontraktor.

Ketua rapat lintas komisi Faturohmi menegaskan, ketidak hadiran para subkontraktor merupakan sikap yang tidak mendukung pemerintah atas kondusifitas investasi yang tumbuh di Kota Cilegon.

Padahal banyak persoalan yang terjadi antara lain upah murah yang diberikan para subkontraktor di PT Lotte, termasuk penempatan tenaga kerja luar daerah yang mendominasi. Sehingga, niatan Pemerintah Kota Cilegon dalam menyerap efek positif investasi menjadi terhambat.

Baca juga: Lintas Komisi DPRD Cilegon Minta OPD Perketat Pengawasan Proyek Pembangunan PT Lotte 

"Upah murah yang ada di subkontraktor berkisar 2,5 s/d 3,5jt menjadi salah satu masalah yang akan kita bahas dalam RDPU ini." ujar Faturohmi ketua rapat lintas komisi DPRD Cilegon, Kamis (6/4).

Karena itu, Faturohmi akan menjadwal ulang pemanggilan para kontraktor tersebut secara bertahap. Jika pada pemanggilan berikutnya masih tidak bersedia hadir, maka langkah tegas akan dilakukan mengingat hal tersebut menyangkut tanggung jawab para subkontraktor.

"Kalau memang Minggu depan tidak hadir kembali, maka kita minta Pemerintah melalui OPD untuk bertindak tegas, kita jemput Paksa." ucapnya.

Terpantau, RDPU yang urung dilakukan itu telah dihadiri oleh perwakilan PT Lotte selaku pemberi kerja para kontraktor. Selain itu, OPD terkait seperti, DPMPTSP, DLH, Disnaker, Disperidag dan Dinsos tampak hadir dalam rapat tersebut. Namun sayang, rapat tidak dapat dilanjutkan lantaran ke 7 subkontraktor tidak menghadiri rapat yang telah dijadwalkan oleh Lintas Komisi.

Sebelumnya, dalam RDPU yang berlangsung pada Jumat (31/3), Faturohmi menilai dampak pembangunan PT Lotte belum  sepenuhnya dirasakan dan berpihak pada masyarakat lokal. "Ini yang menjadi catatan kami untuk investasi yang ada di Lotte seperti, keluhan soal rendahnya peluang usaha bagi pengusaha lokal dan penempatan tenaga kerja lokal." ujar Faturohmi.

Faturohmi juga menduga banyak subkontraktor memanfaatkan tenaga kerja luar kota Cilegon dengan alasan performa dan keuangan kontraktor lokal tidak sesuai yang harap. Hal itulah yang membuat kesempatan kerja dan peluang usaha masyarakat lokal tertutup. Sehingga berdampak terhadap program-program strategis pemerintah daerah kaitan dengan pengentasan pengangguran dan aspek sosial lingkungan.


(Wan/02).

Lebih baru Lebih lama