Wali Kota Cilegon menunjukan proses produksi dan hasil produksi co-firing di pabrik pengelolaan sampah berlokasi di area TPSA Bagendung Cilegon. (Dokumen Bantenesia.id).
BANTENESIA.ID, CILEGON – Kota Cilegon menjadi daerah yang memberikan kontribusi terhadap Indonesian dalam mewujudkan Net Zero Emision pada tahun 2060 mendatang. Demikian disampaikan Diaz Hendropriyono Staf Khusus Presiden RI saat mengunjungi pabrik pengelolaan sampah BBJP di TPSA Bagendung Kota Cilegon.
Dengan adanya pabrik pengelolaan sampah BBJP itu kata Diaz, secara otomatis akan mengurangi emisi karbon, dimana sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa indonesia memiliki komitmen terhadap dunia untuk mengurangi emisi karbon sebanyak 31 persen dengan bantuan internasional, atau 43 persen tanpa bantuan internasional.
"Indonesia ingin mencapai net zero emision pada 2060 mendatang. Dan saya rasa cilegon di bawah Pak Wali sudah sangat siap untuk berkontribusi dalam mewujudkan visi Bapak Presiden." ujar Diaz kepada awak media, Selasa (24/1/2023) di lokasi pabrik pengelolaan sampah BBJP Bagendung.
Karena itu kedatangannya bersama bersama jajaran PT Jakarta Propertindo (Perseroda) yang merupakan perusahaan properti, infrastruktur, utilitas dan teknologi informasi komunikasi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan kesiapan Kota Cilegon dalam berkontribusi mewujudkan indonesia net zero emision.
"Dengan mampu memproduksi 200 ton dan 30 ton sampah perhari, nantinya Kota Cilegon ini akan defisit sampah." terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi staf khusus kepresidenan yang sudah meluangkan waktu meninjau pabrik pengelolaan sampah BBJP, sehingga apa yang dilihat bisa disampaikan kepada Presiden RI.
"Inilah yang kita tunggu-tunggu agar bisa sampai ke Bapak Presiden sehubungan dengan project percontohan pengelolaan sampah tersebut. Yang mana ini atas kerjasama Pemerintah Kota Cilegon dengan Indonesia Power dan PT PLN yang sudah diresmikan pada Desember lalu." ucapnya.
Helldy juga mengatakan bersama Stafsus akan meninjau tanah seluas satu hektar yang memang sudah disiapkan untuk membangun pabrik pengelolaan sampah berkapasitas 200 ton perhari sehubungan dengan bantuan dari PUPR pusat dan bantuan dana Bank Dunia sebesar 100 miliar.
"Tadi sudah disampaikan Pak Diaz bahwa di tahun 2025 setelah pabrik jadi 2024 di bulan Agustus maksimal target kami, kemungkinan besar Cilegon akan defisit sampah." tutup Helldy.