BANTENESIA.ID, CILEGON – Kejahatan narkoba terus mengintai dan menyerang lapisan masyarakat khususnya di wilayah Kota Cilegon. Dimana Kota Cilegon merupakan akses pintu masuk menuju pulau jawa dan akses industri nasional dan internasional.
Karena itu, aktifitas keluar masuk penduduk, barang, dan angkutan barang begitu masif. Sehingga menyebabkan kota Cilegon menjadi kota rawan kejahatan narkoba.
Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Cilegon, sekitar 5000 penduduk kota cilegon sudah terpapar penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut berdasarkan hasil survei prevalensi penyalahgunaan narkoba tahun 2021.
"Mereka yang menjadi korban kejahatan narkoba berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari pelajar, pekerja, pegawai, aparatur sipil negara maupun aparatur penegak hukum." ujar Kepala BNNK Cilegon Raden Fadjar Widjanarko saat jumpa pers, Jumat (30/12/2022) di ruang rapat BNNK.
Raden juga menyampaikan, hal di atas berdasarkan hasil pemetaan dan analisis intelijen dan jaringan bahwa, jenis narkoba seperti sabu, ganja, tembakau sintetis, maupun obat-obatan daftar G, merupakan jenis narkoba yang banyak beredar dan disalahgunakan di Kota Cilegon.
Oleh sebab itu, Raden mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak tinggal diam dan melawan kejahatan narkoba.
BNNK Cilegon menggunakan 4 pendekatan strategi dalam rangka pelaksanaan P4GN indonesia bersinar, yang diimplementasikan untuk mereduksi terjadinya kejahatan tindak pidana narkoba.
Adapun 4 pendekatan strategi tersebut adalah,
1. Strategi Soft Power Approach.
2. Strategi Hard Power Approach.
3. Strategi Smart Power Approach, dan
4. Sinergi dan Kerjasama.
Dengan strategi Soft Power Approach, BNNK Cilegon berhasil melayani 20 orang klien rawat jalan, 15 klien untuk layanan assessment medis dan 7 orang klien penerima layanan assessment terpadu. Keberhasilan tersebut hasil dari intervensi program bersih narkoba di kewilayahan, baik level kecamatan, kelurahan dan sekolah.
Dengan program bersinar, BNNK telah menyasar 19.237 masyarakat yang terdapat di 57 Sekolah dan Madrasah, 8 Kecamatan dan 43 Kelurahan, 4 Perusahaan swasta dan BUMD serta 3 instansi vertikal, 4 OPD teknis Pemerintah Kota Cilegon. Pada tahun 2022 ini, BNNK Cilegon juga telah melaksanakan uji sampel urine melalui kegiatan deteksi dini tes urine yang diikuti 1.077 orang.
Kemudian, dengan strategi Hard Power Approach, BNNK berhasil mengungkap kasus peredaran gelap narkoba jaringan nasional dengan barang bukti 88,62 gram ganja dan 13.50 gram narkotika tembakau sintetis. Bersama Lapas Cilegon dan Bea Cukai Merak, BNNK berhasil mengungkap 1000 butir pil Hexymer.
Sementara itu, sebanyak 278 layanan informasi digital telah disampaikan kepada masyarakat secara real-time melalui medsos dan website BNNK Cilegon melalui Strategi Smart Power Approach.
Terakhir, program Sinergi dan Kerjasama telah melaksanakan kolaborasi kegiatan melalui penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan 8 institusi dan lembaga seperti, PT PCM, PT IHI Power Service Indonesia, Kemenag Kota Cilegon, FKUB, DPMPTSP, DP3AP2KB, TP PKK dan MUI Cilegon. Serta 5 Sekolah dan 2 Madrasah. (Agatha)