Pabrik Pengelolaan Sampah Pendamping Batu Bara Diresmikan

Wali Kota Cilegon bersama Dirut PT PLN (Persero) dan Dirut PT PLN Indonesia Power Suralaya saat menunjukan hasil produksi bahan bakar jumputan padat


BANTENESIA.ID,CILEGON Pabrik Pengelolaan Sampah Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang berlokasi di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung Cilegon, diresmikan.

BBJP Plant dibangun atas kerja sama Pemerintah Kota Cilegon dengan PT. PLN (Persero) melalui subholding PT PLN Indonesia Power untuk tujuan mendaur ulang sampah kota menjadi hal yang lebih produktif. BBJP Plant diperkirakan akan menyerap sebanyak 30 ton sampah setiap harinya, lalu akan diolah menjadi bahan bakar pendamping batu bara atau co-firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya.

Kemudian, instalasi BBJP Plant akan terus dikembangkan menjadi kapasitas 300 ton per hari dan PLTU Suralaya akan menjadi sebagai pemasok utama. 

Pada kesempatan itu, Wali Kota Cilegon mengatakan dukungan masyarakat menjadi poin penting dalam pembangunan dan keberlanjutan pabrik sampah tersebut.

Direktur Utama PT PLN Persero Darmawan Prasodjo yang turut hadir pada kesempatan itu  menyampaikan bahwa BBJP Plant sebagai energi baru terbarukan yang berbeda dengan batu bara.

"Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) ini merupakan Energi Baru Terbarukan (EBT) berbeda dengan batu bara, kalau batu bara itu diambil dari perut bumi dan dibakar sehingga dapat menambah emisi Co2 atau gas rumah kaca," ungkapnya.

Darmawan mengungkap kehadiran BBJP Plant itu dapat membantu PLN dalam mendapatkan kepastian pasokan biomassa untuk bahan baku co-firing sehingga dapat menghemat ongkos produksi karena bisa memproduksi biomassa secara mandiri.

"Program pemanfaatan sampah menjadi energi di Cilegon saat ini menjadi yang terbesar dan ini sangat membantu PLN dalam memperoleh biomasa untuk bahan baku co-firing, kami juga telah menyiapkan pilot plant dengan 5 ton per hari yang berlokasi di Medan dan Balikpapan, dimana totalnya ada 5 lokasi," jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. Indonesia Power (IP) Edwin Nugraha Putra mengatakan PLN Indonesia Power akan terus berkomitmen dalam pengembangan pengelolaan sampah menjadi energi.

"Dengan metode biodrying, PLN Indonesia Power telah melakukan riset terkait pengolahan sampah menjadi bahan bakar sejak tahun 2018. Nantinya BBJP ini untuk co-firing pada PLTU, akan diolah menjadi biomassa substitusi batu bara sebagai bahan bakar di PLTU," jelasnya.

Turut hadir pada peresmian tersebut, Direktur Manajement Proyek dan EBT Wiluyo Krisdwiharto, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim, Plt Kepala Dinas ESDM Provinsi Banten Dery Dariawan, Perwakilan Deputi KSP RI Triyoko, Unsur Forkopimda Provinsi Banten, Unsur Forkopimda Kota Cilegon serta tokoh masyarakat Bagendung. (Aghata).






Lebih baru Lebih lama