Terungkap, Lebih Dari 1 Juta Keluarga di Banten Beresiko Stunting


Saat Konferensi pers

BANTENESIA.ID, SERANG  –Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Banten Dadi Ahmad Roswandi mengungkap sebanyak 1,3 juta keluarga di Banten tercatat beresiko stunting. Demikian dia sampaikan disalah satu tempat di Serang Banten, Kamis (27/10/2022).

Berdasarkan angka prevalensi stunting di Provinsi Banten pada tahun 2021 terdapat 24,5 persen dari data jumlah balita. Sedangkan untuk angka prevalensi stunting per Kabupaten/Kota, tertinggi yakni di Kabupaten Pandeglang dengan angka 37,8 persen, Lebak 27,3 persen, Kabupaten Serang 27,2 persen. Kemudian disusul Kota Serang 23,4 persen, Kabupaten Tangerang 23,3 persen, Kota Cilegon 20,6 persen, Kota Tangsel 19,9 persen, dan Kota Tangerang 15,3 persen.

Pihaknya berharap angka stunting di Provinsi Banten terus menurun, terlebih di tahun 2022 ini. Untuk itu ia mengajak semua stakeholder untuk bergerak, “Banten bergerak. Kita optimis, stunting di Banten cepat turun,” kata Dadi saat jumpa pers stunting Heroes Awarding 2022 bertema ''Cegah Stunting, Cerdas Parenting''.

BKKBN Perwakilan Banten menargetkan, tahun 2024 mendatang, prevalensi stunting di Banten turun menjadi 10 persen.

Lebih lanjut dia mengatakan, berbagai pendampingan perlu dilakukan untuk mencegah stunting di Provinsi Banten. Mulai dari pendampingan calon pengantin, hingga pendampingan persalinan balita. 


Reporter  : Aghata                            






Lebih baru Lebih lama