Frugal Living Jadi Referensi Gaya Hidup Masa Kini

 

Ilustrasi : Pentingnya generasi muda menerapkan gaya hidup frugal living

BANTENESIA.ID —
Kata frugal living saat ini mulai banyak bermunculan di linimasa media sosial. Jika belum memahami arti dari  frugal living, artikel ini akan mengulas sedikit tentang apa arti dan tujuan frugal living.

Frugal living muncul paska pandemi covid-19, dimana pandemi membuat seseorang semakin dapat mengukur bagaimana kondisi keuangannya dan seberapa besar dana pensiun yang dimiliki, serta seberapa kuat pondasi keuangan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi saat ini.

Dalam menjalani hidup, orang atau generasi muda khususnya perlu belajar bagaimana mempertimbangkan banyak hal, mulai dari kebutuhan finansial, efektivitas waktu, biaya, tenaga, hingga pikiran.

Banyak orang membicarakan  frugal living, yang artinya adalah gaya hidup yang layak menjadi referensi, karena menawarkan efektivitas dan efisiensi, dilansir dari berbagai sumber. Ini menjadi dorongan banyak orang untuk mulai mencobanya, guna dapat menikmati hidup lebih baik.

Kalau anda ingin  menerapkan frugal living untuk hidup yang lebih baik, berikut referensi yang perlu kamu pahami untuk dipraktekkan.

Ilustrasi : generasi muda wajib menerapkan frugal living agar masa depan cemerlang 


Tidak Butuh, Kenapa Mesti Beli

Berfikir realistis ketika hendak mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu. Karena, salah satu konsep utama dari frugal living adalah efektivitas keuangan, maka kamu harus menjauhi kebiasaan membeli barang secara spontan. 

Pengeluaran harus dipertimbangkan sesuai kebutuhan. Dengan begitu, kondisi finansial akan lebih sehat, dan anda akan punya cukup ruang untuk menikmati hal lain yang jauh lebih layak.

Jauhi Gengsi dan Status Sosial

Para pelaku gaya hidup frugal adalah mereka yang memahami kebutuhan bagi dirinya sendiri, tak mau repot dengan komentar orang lain, dan tidak mengutamakan kenikmatan hidup dengan cara yang memang dapat mereka capai.

Kalau hanya mau menuruti gengsi, orang akan selalu boros. Padahal sebenarnya yang mereka rasakan adalah rasa tersiksa lantaran tuntutan sosial, yang membuat mereka tak sanggup menikmati hidup.

Kalau anda membayangkan frugal living sebagai gaya hidup serba hemat, memang terlihat dan terkesan pelit. Padahal itu salah.

Artinya, anda bisa mengutamakan efektivitas keuangan, frugal living tetap membolehkan anda menikmati hidup untuk membayar jerih payah yang sudah dilakukan.
Namun, pengeluaran yang mengutamakan kebutuhan utama akan membuat anda memiliki kelonggaran finansial untuk sesekali pergi ke restoran, berlibur, dan mengajak keluarga mendatangi tempat-tempat menyenangkan ditempat yang tak harus selalu mewah.

Hidup seringkali menyuguhkan banyak hal di luar rencana. Karena itu, sebelum hal tersebut datang, kita harus punya backup plan.

Dengan gaya hidup hemat dan menyesuaikan kondisi keuangan lewat gaya hidup frugal, anda akan punya kelonggaran untuk menabung lebih banyak, yang berefek pada ketenangan fikiran ketika sesuatu berjalan tak sesuai rencana.

Kata Peribahasa lama, "Berakit-rakit ke hulu, berenang ketepian. Bersakit-sakitlah dahulu bersenang-senang kemudian." (Aghata).





Lebih baru Lebih lama