Gagal Jadi Juara Umum MTQ Cilegon, Official Perwakilan Grogol Duga Ada Permainan Penilaian

 

Suasana perhelatan MTQ Cilegon ke XXI tahun 2022


BANTENESIA.ID, CILEGON — Salah satu Official MTQ perwakilan Kecamatan Grogol Ustad Sariman protes atas hasil penilaian yang dilakukan pihak panitia penyelenggara MTQ XXI yang digelar di Lapangan Latar Ambe Sambirata. Pasalnya, Sariman menduga ada unsur kesengajaan dalam penilaian yang dilakukan panitia untuk memenangkan Kecamatan Cibeber menjadi juara umum."Kalau menurut saya itu rekayasa. Karena hasilnya 88 itu untuk Grogol, 85 itu untuk Cibeber." ujarnya, Selasa (19/7).

Dirinya menyesalkan atas keputusan panitia lantaran hal seperti itu merupakan sikap yang tidak fair. Kemudian lanjut Sariman, Grogol telah dua kali dikecewakan. Pada tahun lalu, suara tertinggi adalah Grogol, namun panitia memutuskan Purwakarta sebagai juara umum.  Lalu, saat ini kembali terulang, sehingga jika dugaan persengkongkolan benar terjadi, maka akan berpengaruh pada  generasi Qurani ke depan.

Baca : https://www.bantenesia.id/helldy-agustian-tutup-perhelatan-mtq.

Terkait hasil penilaian Grogol sejumlah 88 adalah hasil selektif dari perolehan suara akumulatif seluruhnya, dan disampaikan lewat pengumuman. Dikuatkan dengan para official yang turut mencatat saat rekap nilai dilakukan."Sekarang begini, karena saya menangani LPTQ juga, untuk apa membimbing dan membina putra-putri jika sudah mendapat nilai bagus hasilnya dikecewakan." terangnya.

Baca: https://www.bantenesia.id/helldy-sebut-peserta-mtq-cilegon-asli.html?

Sementara delapan kecamatan yang ada menurut Sariman, semuanya ingin merebut suara terbaik. Jika penilaian yang dilakukan secara selektif, maka  dirinya akan menerima hasil keputusan panitia. Menanggapi soal kesalahan dan ke alfaan yang dilakukan oleh panitia sebagaimana disampaikan Ketua harian LPTQ Kota Cilegon saat malam penutupan, jawab sariman merupakan rekayasa untuk menutupi kecurangannya. 

Karena kata dia, kolom penilaian setiap Kecamatan berbeda satu sama lain. Kemudian sebelum diumumkan akan ada koreksi dan pleno terlebih dahulu. "Untuk apa dilakukan pleno setengah hari dari jam 8 hingga jam 12, kalau keputusannya seperti itu. Itu bukan pleno melainkan plengo alias memalingkan muka namanya." ujarnya.

Diakuinya, kalau SK memang belum ditulis pada waktu kemarin itu, Tapi yang diumumkan merupakan nilai sementara yang akan di SK kan. Sehingga, dalam rangka memperjuangkan haknya, official Kecamatan Grogol akan meminta bantuan pada Sekretaris Camat selaku Ketua LPTQ tingkat Kecamatan untuk memperbaiki kekeliruan nilai yang terjadi. Jika pihak panitia bersikukuh dengan keputusannya, maka pada  penyelenggaraan MTQ tahun depan Kecamatan Grogol akan walk out.

Sebelumnya, Beredar kabar adanya dugaan salah memasukan nilai perolehan hasil lomba, untuk menentukan calon pemenang pada lomba MTQ ke XXI tahun 2022 tersebar melalui whatshaap group, Senin (28/7) malam. Dimana dugaan itu terkait hasil nilai untuk Kecamatan Citangkil masuk ke perolehan nilai Kecamatan Cibeber. Namun hasil Keputusan dewan juri MTQ menyatakan Kecamatan Cibeber keluar sebagai juara umum.

Menanggapi hal itu, Abdullah Syarif, Ketua pelaksana harian LPTQ Cilegon mengatakan bahwa penilaian yang resmi dan dapat dipertanggungjawabkan oleh panitia adalah penilaian yang sudah ditandatangi dan di SK kan. Kemudian disebarkan dengan dokumen pdf.

"Saat akan pengumuman, saya juga bingung dari mana itu. Akhirnya saya tanya pihak yang mengkonfirmasi dari mana dapatnya, mereka tidak menjawab dari mana?"ujar Abdullah saat dikonfirmasi awak media, Senin (18/7) malam di Sekret Kepanitian MTQ.

Oleh karena itu, Abdullah mengatakan, surat resmi yang diterbitkan panitia adalah yang sudah di tandatangani dan dibacakan sekaligus di umumkan. 

Disinggung soal hasil penilaian yang berbeda dan beredar dengan hasil penilaian yang diumumkan oleh pihak panitia. Abdullah menyampaikan, dirinya sudah menyebarkan lewat pdf dan dalam ketetapan SK. Diakui ada ketentuan apabila ada kekeliruan maka akan ada perbaikan. Akan tetapi perlu ada data yang akurat. 

 Kemudian, sambung Abdullah, jika dikemudian hari ada kekeliruan, mengingat dewan juri juga sebagai manusia maka akan ada perbaikan."Ya kita manusia, semua sudah direkap, mungkin ada kesalahan, maaf saya akui  misalkan, nama dan nomor sekian cabang ini mestinya dia kecamatan Cibeber kita ketik  kecamatan Citangkil. Nah itukan akan merubah nilai, maka akan kita perbaiki." paparnya.

Kemudian panitia akan meneliti kembali, jika dianggap ada kesalahan akan diperbaiki begitu juga sebaliknya. Diketahui hasil rekapan nilai yang tersebar itu memang belum ditandatangani. Pada poses penilaian yang dilakukan panitia lomba MTQ adalah, dari proses dewan hakim ke majelis dan sidang, kemudian ada pleno untuk menetapkan keseluruhan. Lalu direkap untuk dimasukannya angka-angka tersebut dan dibentuklah SK untuk keputusan akhir penilaian. (Red).

Lebih baru Lebih lama